>
Di era globalisasi ini pembelajaran tidak hanya bisa dilaksanakan dalam kelas saja tapi juga dapat dilaksanakan diluar kelas. Dalam model pembelajaran ini dapat mengajarkan untuk bersosial tidak hanya dalam pertemuan saja. Terutama dalam pembelajaran di sekolah dasar (SD). Dengan cara seperti ini dapat menghilangkan paradigma anak kalau pembelajaran harus dikelas dan membosankan. Pada empiriknya meski metode-metode atau model pembelajaran telah banyak ditemukan untuk dapat menghilangkan rasa bosan, teacher center, dan untuk meningkatkan prestasi anak tapi ini dapat kita lihat bahwasanya cara atau metode yang digunnakan guru masih statis atau jalan ditempat, belum mampu mengembangkan metode-metode pembelajaran yang sudah update.
Ada mata beberapa pelajaran yang dianggap anak adalah mata pelajaran mendongen saja salah satunya mata pelajaran IPS di sekolah dasar, yang penulis rasakan dan teliti bahwa pembelajran IPS dari era orde lama sampai era demokrasi ini yang seharusnya palajaran IPS untuk pembelajaran yang membentuk karakter anak, meningkatkan wawasan sosial atau lingkungan sekitar dan pembelajaran bersosial, tapi hanya 70% masuk kuping kanan keluar kuping kiri dan sisanya mudah terlupakan. Memang pembelajaran IPS yang seperti ini menandatakan bahawa pembelajaran IPS ini kurang bermakna dan kurang memberi pengalaman pada peserta didik. Belen et al. (1996), mengemukakan tujuan dari pembelajaran IPS yaitu untuk mengembangkan tiga keterampilan yang dimiliki siswa. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan berpikir (intelektual), sosial dan psikomotor. Dimana keterampilan intelektual merupakan suatu kemampuan siswa untuk berpikir logis dan sistematis dalam memecahkan masalah-masalah kehidupan nyata di masyarakat. Keterampilan sosial merupakan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan sesama manusia di lingkungan masyarakat. Sedangkan keterampilan psikomotor merupakan keterampilan praktis yang dibina dan dikembangkan melalui keterampilan berbuat, berlatih, dan berkoordinasi indra serta anggota badan. Keterampilan-keterampilan tersebut akan muncul dalam diri individu siswa manakala pembelajaran IPS dapat dikembangkan dengan baik dan tepat sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dilihat dari tujuan pun banyak pendidik atau guru belum mampu mencapai salah satu cita-cita yang diharapkan kurikulum yakni pembentukan karakter sejak usia anak( SD).
Para pendidik mengetahui yang dikemukan oleh piaget bahwa anak SD masih termasuk kedalam masa operasional konkret, jadi pembelajaranya harus menggunakan media atau alat peraga yang konkret(nyata) dalam penyampaian materi sehingga dapat membuahkan sebuah pembelajaran yang bermakna pada diri peserta didik. Sehingga tidak menimbulkan perbedaan konsep pada pola pikir peserta didik. Jelas pada pelajaran IPS SD ini konsep dalam penggunaan media pembelajaran atau alat peraga mestu digunakan agar tidak ada salah pemahaman dalam pelajaran IPS, karena pelajaran IPS ini bersifat Universal jika terjadi salah pemahan maka kedepanyanya akan salah dan fatal.
Untuk mengatasi hal ini dalam pembelajaran IPS agar lebih bermakna dan memberi pengalaman maka pembelajaran IPS dapat menggunakan salah satu situs jejaring sosial yakni Facebook (www.facebook.com) yang dikembangkan oleh Randy Zuckerberg. Ini salah satu situs yang sedang digemari dari kalangan anak-anak sampai orang tua dan telah mendunia. Situs ini memiliki multi fungsi, jadi bagaimana yang memanfaatkan situs ini salah satu dapat diterapkan dalam pembelajaran IPS. Pada situs ini anak-anak selain dapat mengenal dunia maya (internet) anak SD juga dapat belajar untuk bersosial di dunia maya ini. Di Amerika hampir 70% pada saat ini dalam keluarganya berkomunikasi dengan menggunakan facebook(FB), sehingga anak-anak yang masih dibawah umur dapat terkontorol dalam penggunananya.
Dalam facebook ini ada beberapa apllikasi yang dapat digunakan untuk metode pembelajaran IPS di SD yakni :
A. Facebook Share
Fitur ini merupakan salah satu fitur yang tersedia untuk berbagi situs-situs yang bersangkutan dengan materi pelajaran atau yang bersangkutan dengan pendidikan. Selain dapat berbagi situs fitur ini pula dapat berbagi artikel, link, video, foto, gambar dll yang sejalur dengan pendidikan atau materi pelajaran yang sedang dibahas dalam tautan itu kesemua teman-teman yang ada di Fbnya (peserta didik), yang kemudian diminta untuk mengkritik, komentar, like, menganalisis. Disini siswa dapat dijarkan untuk memecahkan masalah atau belajar kritis dalam menanggapi hal yang sedang dibahas.
B. Facebook Quiz
Fitur ini dapat digunakan untuk membuat tugas dalam kemasan yang berbeda tapi membuat siswa lebih tertarik dalam mengerjakannya. Disini guru membuat pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa, pertanyaan ini dibuat dalam bentuk quiz,dalam quiz ini juga grur dapat memberikan evaluasi/penilaian pada siswa atas jawaban mereka.
C. Facebook Note
Dalam fitur ini guru dapat membuat sebuah stimulus agar siswa dapat aktif untuk berdiskusi dengan pembahasan yang telah dibuat oleh pendidik. Guru hanya membuat sebuah note(catatan) di wall yang kemudian di tag/ ditandai ke semua siwanya agar siswa itu dapat mengetahui akan topik yang sedang dibicarakanya/dibahas.
D. Facebook Apps
Dengan fitur ini hampir segalanya bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan membuat sebuah game edutainment pada platform facebook Apps ini. Salah satu contoh Facebook Apps game edutainment yang cukup terkenal dan banyak dimainkan adalah Geo Challenge. Sebuah aplikasi game untuk menguji pengetahuan geografis dari pemain-pemainnya. Berikut gambar dari permainan Geo Chalenge.
E. Up Date Status
Disini guru membuat sebuah wacana, pemberitahuan tugas, yang akan dipelajari, dalam up date status ini dapat diketahui semua siswa kecuali siswa yang belum menjadi teman d FB, tanpa mesti guru haru mentag ke semua murid secar otomatis ini akan tampil di beranda jika tidak tertutupi oleh status orang lain. Diskusi pun masih dapat terjalin ,melalui kolom komentar yang tersedia.
F. Forum
Fitur ini juga bisa dijadikan sarana diskusi antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa.
G. Up Load Photo
Guru hanya mengup load ssebuah gambar, baik tokoh pahlawan atau sebuah gambat peta maka, guru hanya meminta sebuah komentar terhadap gambar yang di up load, untuk diminta dalam komentarnya sebuah pernyataan mengenai foto atau ga,bar. Ini lebih cocok untuk pelajaran geofrafi dan sejarah untuk pengenalan tokoh-tokoh pahlawan.
H. Pesan
Pada pesan ini dapat dijadikan untuk fasilitas konsultasi siswa secara tersembunyi dan untuk sarana pengumpulan tugas siswa. Di sisi lain siswa dapat diajarkan mengetik dikomputer.
I. Chating
Pada layananan ini siswa dapat berinteraksi secara langsung baik untuk berdiskusi secar langsung ataupun untuk berdikusi. Tanpa harus menunggu dalam waktu yang lama guru akan langsung membalas dengan cepat tidak seperti layanan sms (short message service) di hp. Waktunya pun dapat berjanjian
Meski untuk penerapan metode ini sangat sulit dan banyak kendala dilapangan, karena tidak semua SD mempunyai fasilitas komputer dan internet tapi ini dapat diatasi salah satunya dengan dengan mengajak anak-anak ke warnet atau guru membawa laptop dan modem. Selain harus dengan media computer facebook ini juga dapat diakses dan digunakan melalui hp. Hal ini dapat dikenalkan ke kelas untuk sosialisasi metode ini pada siswa. Meski pengaplikasian metode ini tidak bisa disekolah tapi siswa cukup mengenal dan mengerti cara pemakain FB sehingga dalam waktu-waktu tertentu guru dan siswanya dapat berjanjian untuk online bersama.
Untuk menghindari agar siswa membuka situs-situs yang tidak baik untuk perkembanagan anak, maka dalam media internet ini meski harus dalam pengawasan orang tua atau guru. Untuk memiliki akun. di FB maka penggunanya harus memiliki alamat email dan password, lebih baik akun FB untuk anak SD ini dibutkan oleh guru atau orang tua dengan seperti ini maka orang tua atau guru dapat mengtetahui aktivitas FB-nya
Pembelajaran dengan bebasis internet ini mempunyai kelebihan tersendiri baik bagi guru maupun anak yakni
A. Guru dapat mengefesien dan mengefektifkan waktu pembelajaran
B. Guru dapat mengurangi metode ceramah
C. Pembelajaran akan lebih menarik, bermakna, dan member pengalaman bagi siswa.
D. Kapan saja bisa melakukan diskusi
E. Membuat siswa lebih mengenal Informasi Teknologi (IT) yang sedang berkembang.
F. Secara tidak langsung siswa dapat belajar bahasa inggris.
